“KONSEP BUKU NON FIKSI”
Oleh ROBIATUL ILMIYAH
Resume Ke : 15
Gelombang ke : 27
Tanggal : 23 September
2022
Narasumber : Musiin, M.Pd
Moderator : Arofiah
Afifi
Kegiatan pada hari ini
sudah memasuki pertemuan ke-16 jika dihitung dari Opening Ceremony.
Pada malam ini dengan moderator Ibu
Arofiah Afifi (ibu Ovi), beliau memulai acara dengan menyapa para
peserta dan meminta berdo'a sebelum memulai kegiatan malam ini.
Materi malam ini tema
yang di usung yaitu Konsep Buku Nonfiksi yang di sampaikan
oleh Narasumber Musiin,M.Pd, dimana
beliau merupakan alumni menulis gelombang 8.
Bionarasi Narasumber
Musiin atau
biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca
buku, menulis, travelling dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa
Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak
tahun 1998 .
Pengalaman mengajar
dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE
Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.
Di lingkungan dunia
pendidikan, beliau aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris
dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri
Selain mengajar, Bu Iin
juga menjadi founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak
tahun 1991.
Untuk saat ini, Bu Iin juga bergabung dalam Program
Guru Penggerak menjadi Pengajar Praktik Angkatan 4 untuk Wilayah Kabupaten
Kediri.
Narasumber mulai menyampaikan materi. Beliau menyampaikan pertanyaan pemantik,
Mengapa kita harus menulis?
Mengapa beliau tergerak, dan bergerak untuk menulis?
Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat
populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book
Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di
dalam dirinya. Jadi semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau
dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.
Menulis bukanlah keterampilan yang mudah.
Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa,
menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah
berbicara. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat
resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.
Sebelum menulis kita harus memiliki alasan
yang kuat, untuk menjadi penulis, antara lain:
1.
Mewariskan ilmu lewat buku.
2.
Ingin punya buku karya sendiri yang bisa
terpajang di toko buku online maupun offline.
3.
Mengembangkan profesi sebagai seorang
guru.
4.
Mendorong diri sendiri untuk terus
belajar.
1. Pengertian Buku Non Fiksi
Buku nonfiksi adalah sebuah bentuk buku yang
berisi karangan atau tulisan yang sifatnya berupa informasi dan penulisnya
memiliki tanggung jawab atas isi kebenaran isi buku tersebut yang diambil dari
peristiwa, orang, tempat atau fakta informasi di dalam buku tersebut.
contoh-contoh buku nonfiksi,
·
Buku Pedoman
·
Buku Teks
·
Buku Pelajaran
·
Buku Motivasi
·
Buku Filsafat
·
Buku Sains Populer
·
Kamus
·
Ensiklopedia
·
Biografi
·
Otobigrafi
· Memoar
2. Ciri-ciri Buku Non Fiksi
1. Menggunakan
Bahasa Yang Baku Atau Formal
2. Menggunakan
bahasa yang denotatif.
3. Isi
buku berkaitan dengan fakta
4. Tulisan
bersifat ilmiah popular
5. Hasil
penemuan atau yang sudah ada
3. Pola Penulisan Buku Non Fiksi
1. Pola
Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari
sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola
Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
3. Pola
Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini
diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam
hal ini antar bab setara)
4. Langkah-langkah Penulisan Buku Non
Fiksi
Proses penulisan buku
nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni
·
Pratulis
·
Menulis Draf
·
Merevisi Draf
·
Menyunting Naskah
·
Menerbitkan
1. Langkah-langkah
Pratulis
1. Menentukan
tema
2. Menemukan
ide
3. Merencanakan
jenis tulisan
4. Mengumpulkan
bahan tulisan
5. Bertukar
pikiran
6. Menyusun
daftar
7. Meriset
8. Membuat
Mind Mapping
9. Menyusun
kerangka
Untuk melanjutkan dari
tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai
hal,
contohnya; Pengalaman
pribadi, Pengalaman orang lain, Berita di media massa, Status
Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, Imajinasi, Mengamati lingkungan,
Perenungan, Membaca buku, Survey, Wawancara
Untuk itu, kita harus
selalu terus membaca, dan berpikir kritis. Tujuannya adalah kita bisa menangkap
fenomena alam, maupun sosial dengan cerdas. Semua murid, semua guru harus
menjadi pedoman kita, supaya kita terus belajar, belajar da belajar.
Contoh Tema yang angkat
di angkat oleh narasumber dalam buku beliau adalah pendidikan. Ide berasal dari
berita di media massa, mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi
di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your
Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020. Referensi berasal dari
data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.
Referensi penulisan buku
Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1. Pengetahuan yang diperoleh secara
formal, nonformal, atau informal
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini
4. Penemuan yang telah didapatkan
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Membuat
Kerangka Buku Non Fiksi
Tahap
berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini narasumber ajukan ke Prof. Eko dan
disetujui oleh Prof. Eko untuk melanjutkan ke proses penulisan.
BAB 1 Penggunaan
Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Dalam menulis isi buku
berdasarkan kerangka yang dibuat dengan mengikuti nasihat Pak Yulius Roma
Patandean di Channel beliau
(https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)
Anatomi Buku Non
Fiksi
Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, tokoh berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Jika
nanti kita mengikuti uji kompetensi sebagai penulis di Lembaga Sertifikasi
Profesi Penulis Editor Profesional (LSP PEP), maka anatomi buku tersebut akan
ditanyakan.
2. Langkah Menulis Draf
· Menuangkan
konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
· Tidak
mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
· Anatomi
Buku Non Fiksi
3. Langkah Merevisi Draf
· Merevisi
sistematika/struktur tulisan dan penyajian
· Memeriksa
gambaran besar dari naskah.
4. Langkah Menyunting naskah (KBBI dan
PUEBI)
· Ejaan
· Tata
bahasa
· Diksi
· Data
dan fakta
· Legalitas
dan norma
Poin penting:
1. Ketika kita menulis
buku praktek, tetapi di dalam buku tersebut terdapat beberapa bab utama, yang
memerlukan teori, apakah teori tersebut di pusatkan diawal buku atau lebih baik
di taruh pada bab tersebut?
Buku praktik merupakan
buku yang banyak sekali peminatnya, karena jenis buku ini bisa menjadi buku
saku yang mudah dan praktis. Kita bisa memasukkan teori di dalam buku tersebut,
namun jangan terlalu banyak. Buku tersebut harus bersifat aplikatif. Jika terlalu
banyak teori maka hal tersebut tidak sesuai dengan judul dan tujuan buku
tersebut. Bapak bisa menampilkan banyak gambar yang menarik untuk menunjukkan
proses praktik. Bapak bisa menggunakan aplikasi canva ketika membuat buku
tersebut supaya menarik.
Teori-teori yang ingin disampaikan bisa diletakkan di bawah atau sebagai
catatan yang penempatannya mencolok mata.
Teorinya sedikit namun dalam dan menimbulkan keingintahuan untuk mencari lebih
jauh. Hal ini bisa disiasati dengan meletakkan barcode yang berisi tautan ke
materi yang berkaitan dengan teori.
2. Dalam menyusun buku non fiksi untuk
pembelajaran (bahan ajar) apakah anatomi tersebut harus ada semua?
kalau dilengkapi malah lebih bagus
bukunya
Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang
berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
3. Bagaimana cara
membuat bahana ajar (buku) nonfiksi yang menarik untuk siswa SD?
Bahan ajar untuk siswa
SD tergantung level atau kelas. Untuk kelas rendah, dengan menggunakan banyak
gambar akan lebih menarik. Sebagai bahan referensi, kita bisa melihat karya
teman-teman di PMM. Karya tersebut bisa menjadi sumber inspirasi. Kita juga
bisa melihat-lihat di toko buku, buku-buku SD yang diterbitkan. Dengan cara ini
Kita pasti akan menerbitkan buku yang menarik dan isinya sangat bermanfaat.
Sebelum buku itu dicetak, Kita bisa uji coba ke anak-anak serta teman sejawat
dan minta mereka memberi pendapat tentang buku tersebut. Aplikasi Canva sangat
bermanfaat, jika kita ingin membuat sebuah buku.
Demikian resume pada pertemuan kali ini, semoga bermanfaat.
Salam literasi!
Terima kasih banyak telah membuat resume ibu.
BalasHapusResume
Lengkap 👍 dan cukup rapi. Lebih di oles lagi
sama-sama ibu. Siap untuk terus berproses. ^.^
BalasHapus