PENGUMUMAN
SELEKSI TAHAP II
Desis
angin malam itu terasa dingin seolah menusuk tulang masuk menembus melalui
lubang jendela rumah Sovia. Sepertinya hujan akan segera turun. Waktu terus
berlalu hingga pengumuman seleksi CGP tahap II pun telah tiba. Sovia yang sama
sekali tidak tahu mengenai jadwal seleksi CGP, ia tak begitu menunggu atau
bertanya-tanya kapan waktu itu kan tiba. Ya, sovia tak ingin dirinya sibuk dan
larut dalam masa penantian. Masa-masa sebelum pengumuman seleksi CGP Sovia
tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa. Siang itu Sovia baru saja pulang
dari rutinitasnya mengajar. Diraihnya handphone miliknya yang tergeletak di
atas meja. Sovia yang saat itu hendak melakukan rehat istirahat tidur siang,
tiba-tiba jemarinya tak bisa diam melihat handphone yang sedari tadi bergetar
terus. Rupanya ada obrolan panjang dari grup whatsap CGP Angkatan 5 Jateng.
Nampaknya pengumuman seleksi tahap II telah keluar. Sovia pun membuka isi file itu. Lembar demi
lembar isi file ia buka. Saat merasa lelah karena ada banyak lembar di dalam
file, Sovia pun menggerakkan jemarinya dengan pelan dan matanya mulai
mengantuk. Namun tiba-tiba mata Sovia terbuka lebar saat matanya melihat ada
nama rekannya Bu Atik yang tertulis disana. Dan tepat dibawah nama Bu Atik ada
nama Sovia dalam pengumuman tersebut.
“Ini
maksudnya bagaimana ya? Aku lolos seleksi? Apakah ini benar namaku? Ini
pengumuman satu provinsi. Program dari pemerintah, yang mendaftar orang satu
Indonesia. Ini benar namaku bukan si?? Tapi lihat instansinya iya bener. Ada Bu
Atik juga. Sebentar…” Otak Sovia penuh dengan banyak pertanyaan, seolah dirinya
belum percaya kalau ada nama dirinya tercantum dalam pengumuman tersebut
Suami
Sovia yang saat itu baru saja masuk rumah usai pulang dari bekerja, langusung
menghampiri istrinya yang tampak sedang sedikit aneh dengan sikapnya.
“Bunda
kenapa bund?” Tanya suami Sovia penuh heran.
“Yah,
ini benar aku lolos seleksi tahap II tidak sih yah? Aku guru kampung, guru
honor pula, belum PNS yah. Ini bener nggak si yah?” Tanya Sovia sambil
menunjukkan handphone pada suaminya.
Suami
Sovia seketika terdiam mencoba mencermati apa yang tengah dilihatnya.
“Bund,
ini bunda lolos tahap II bund. Berarti setelah ini bunda langsung pendidikan
enam bulan bund? Tutur suami Sovia.
“Serius
yah? Enam bulan daring yah???”
“Nanti
butuh internet bnyak bund, apa mau pasang wifi saja bund?”
“Ayah
kenapa niat banget yah. Aku ko biasa saja yah”
“Hhaahaa”
Suami
Sovia memeluk istrinya itu seraya mengucap selamat meski ada rasa sedikit khawatir,
jika istrinya lolos seleksi tahap II artinya Sovia harus mengikuti pendidikan
calon guru penggerak selama enam bulan. Dan perhatian dirinya juga anaknya akan
terbagi dengan enam bulan pendidikan itu.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar