“RAHASIA
MUDAH MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU UNTUK BERPRESTASI”
OLEH
ROBIATUL ILMIYAH
Pertemua Ke - : 6
Gelombang Ke- : 27
Hari / Tanggal : Jum’at, 2 September 2022
Moderator : Arofiah Afifi
Nara Sumber : Rita Wati, S.Kom
Pada hari ini Jum’at tanggal 2
September 2022 saya mengikuti kelas belajar menulis gelombang 27 bersama PGRI dengan
moderator Arofiah Afifi dan nara sumber Rita
Wati, S.Kom.
Bu Rita Wati, S.Kom. merupakan
sosok hebat dengan segudang prestasi dan dikenal sebagai peraih youtuber terbaik
dalam metode pembelajaran melalui youtube. Bu Rita Wati, S.Kom. juga menjadi
guru inspiratif terbaik Kemendikbudristek tahun 2021.
Beliau memiliki prinsip hidup
yaitu “ketika kita menolong dan memudahkan urusan orang lain maka kita akan dimudahkan urusannya oleh
Allah. Sehingga saya tidak pernah menunda dan menutupi informasi yang berkaitan
dengan kepentingan para guru apalagi
yang berkaitan dengan kesejahteraan mereka” sungguh mulia sekali ya
prinsip yang nara sumber kita miliki
ini.
Sebelum menyampaikan materi Bu Rita
Wati, S.Kom. meminta seluruh peserta untuk menjawab pertanyaan apa tujuan/lasan
kita mengikuti kelas belajar menulis. Dari jawaban saya pribadai alasan saya
mengikuti kelas belajar menulis ini karena dulu waktu duduk di bangku SMA
hingga kuliah saya senang dengan dunia baca dan tulis-menulis. Hampir setiap
minggunya pasti ada buku perpustakaan yang saya pinjam dan saya baca sampai
selesai. Akan tetapi setelah saya lulus kuliah dan bekerja hobi membaca dn
menulis saya seperti jarang saya lakukan. Dan sekarang saya ingin kembali
menghidupkan hobi saya tersebut.
Dalam materinya, beliau menyampaikan
apa yang dirasakan sebagai penulis pemula. Yaitu :
1.
Susah ide
2.
Miskin kosa kata
3.
Sulit merangkai kata
4.
Menunda-nunda
5.
Bingung mau menulis apa
6.
Tidak Percaya Diri
7.
Bingung mau dimulai dari mana
8.
Merasa tulisannya jelek tidak layak
dibaca
Bagaimana
cara mengatasinya 8 persoalan diatas. Yaitu hanyalah dengan membaca dan menulis.
Dengan kita memperbanyak membaca maka kita akan punya ide untuk menulis.
Membaca itu tidak mesti harus membaca buku akan tetapi membaca kejadian,
misalkan mengalami suatu peristiwa yang bahagia atau sedih kemudian dituangkan
kedalam tulisan maka itu sudah berlatih menjadi seorang penulis. Tinggal nanti
ketika sudah terbiasa menulis tulisan tersebut bisa diarahkan kedalam bentuk
cerpen ataupun novel.
Rahasia Menulis
dan Menerbitkan Buku dan berprestasi :
1. Bapak/ibu tentukan dulu apa
tujuan/ motivasi bapak/ibu menulis, apa hanya sekadar maubelajar, hobi, atau karena keterpaksaan salah
satu persyaratan naik pangkat, bisa jadi karena ingin mendapatkan
uang. Semua motivasi yang saya sebutkan baik tidak ada salahnya.
2. Setelah menentukan
motivasi hal selanjutnya Bpk/ibu mulai menulis, menulis apa saja yang ada
di dalam pikiran Bpk/ibu tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang
binatang kesayangan, hal- hal yang Bpk/ibu senangi atau kuasai.
3. Tuangkan semua
ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam
tulisan hingga selesai.
4. Latih menulis setiap
hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi
menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa
menulis 1000 kata perhari.
5. Lakukan setiap hari
6. Setelah semua terbiasa mulai
tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita
buat ingin dijadikan sebuah buku.
7. Mulailah join menulis
Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri menjadi
seorang penulis).
Jika sudah
terbiasa menulis maka mulailah mengikuti perlombaan menulis puisi, cerpen
essay, karya ilmiah, lomba blog dll. pada saat awal mengikuti perlombaan tidak
masalah kalau kita kalah, karena berawal dari kekalahan kemudian jangan pernah
menyerah, karena banyak pembelajaran yang akan kita dapati kalau kita selalu
memperhatikan tulisan para pemenang.
Agar tulisan
menjadi lebih berkualitas, enak dibaca harus memperhatikan kaidah-kaidah dasar
penulisan. yaitu :
1.
Penggunaan huruf besar dan kecil
yang tidak tepat. (bisa jadi karena buru-buru dalam menulis)
2.
Paragraf panjang-panjang. usahakan
paragraph tidak melebih dari 10 kalimat dalam 1 paragraf. Terlebih kalau di
blog usahakan
3.
Penggunaan tanda baca seperti
(titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).
4.
Kata baku
5.
Penggunaan kata yang tidak efektif.
6.
Penggunaan istilah asing yang sering
keliru
7.
Penggunaan kata depan di yang sering
keliru dipisah atau disambung
Apakah menulis di buku boleh menggunakan
bahasa pergaulan? jawabanya jika buku pelajaran harus menggunakan bahasa baku
tapi jika buku fiksi baru bisa menggunakan bahasa gaul atau bahasa
selingkungan.
Demikianlah tulisan hari ini semoga bermanfaat.
Salam literasi!
Resume sudah memenuhi kriteria..
BalasHapusSemangat...
alhamdulillah. terima kasih bunda lely. belajar terus pokoknya.
Hapus