Sabtu, 03 September 2022

 

“RAHASIA MUDAH MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU UNTUK BERPRESTASI”

OLEH ROBIATUL ILMIYAH

Pertemua Ke -             : 6

Gelombang Ke-          : 27

Hari / Tanggal             : Jum’at, 2 September 2022

Moderator                   : Arofiah Afifi

Nara Sumber               : Rita Wati, S.Kom

 


Pada hari ini Jum’at tanggal 2 September 2022 saya mengikuti kelas belajar menulis gelombang 27 bersama PGRI dengan moderator Arofiah Afifi  dan nara sumber Rita Wati, S.Kom.

 

Bu Rita Wati, S.Kom. merupakan sosok hebat dengan segudang prestasi dan dikenal sebagai peraih youtuber terbaik dalam metode pembelajaran melalui youtube. Bu Rita Wati, S.Kom. juga menjadi guru inspiratif terbaik Kemendikbudristek tahun 2021.

 

Beliau memiliki prinsip hidup yaitu “ketika kita menolong dan memudahkan urusan orang lain  maka kita akan dimudahkan urusannya oleh Allah. Sehingga saya tidak pernah menunda dan menutupi informasi yang berkaitan dengan kepentingan para guru apalagi  yang berkaitan dengan kesejahteraan mereka” sungguh mulia sekali ya prinsip yang  nara sumber kita miliki ini.

 

Sebelum menyampaikan materi Bu Rita Wati, S.Kom. meminta seluruh peserta untuk menjawab pertanyaan apa tujuan/lasan kita mengikuti kelas belajar menulis. Dari jawaban saya pribadai alasan saya mengikuti kelas belajar menulis ini karena dulu waktu duduk di bangku SMA hingga kuliah saya senang dengan dunia baca dan tulis-menulis. Hampir setiap minggunya pasti ada buku perpustakaan yang saya pinjam dan saya baca sampai selesai. Akan tetapi setelah saya lulus kuliah dan bekerja hobi membaca dn menulis saya seperti jarang saya lakukan. Dan sekarang saya ingin kembali menghidupkan hobi saya tersebut.

 

Dalam materinya, beliau menyampaikan apa yang dirasakan sebagai penulis pemula. Yaitu :

1.    Susah ide

2.    Miskin kosa kata

3.    Sulit merangkai kata

4.    Menunda-nunda

5.    Bingung mau menulis apa

6.    Tidak Percaya Diri

7.    Bingung mau dimulai dari mana

8.    Merasa tulisannya jelek tidak layak dibaca

 Bagaimana cara mengatasinya 8 persoalan diatas. Yaitu hanyalah dengan membaca dan menulis. Dengan kita memperbanyak membaca maka kita akan punya ide untuk menulis. Membaca itu tidak mesti harus membaca buku akan tetapi membaca kejadian, misalkan mengalami suatu peristiwa yang bahagia atau sedih kemudian dituangkan kedalam tulisan maka itu sudah berlatih menjadi seorang penulis. Tinggal nanti ketika sudah terbiasa menulis tulisan tersebut bisa diarahkan kedalam bentuk cerpen ataupun novel.

Rahasia Menulis dan Menerbitkan Buku dan berprestasi :

1. Bapak/ibu tentukan dulu apa tujuan/ motivasi bapak/ibu menulis, apa hanya sekadar maubelajar,  hobi,  atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat,  bisa jadi karena ingin  mendapatkan uang. Semua motivasi yang saya sebutkan baik tidak ada salahnya.

2.  Setelah menentukan motivasi hal selanjutnya Bpk/ibu mulai menulis, menulis apa saja yang ada di dalam pikiran Bpk/ibu tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal- hal yang Bpk/ibu senangi atau kuasai.

3.    Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai.

4.   Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.

5. Lakukan setiap hari

6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika  tulisan yang  kita buat ingin dijadikan sebuah buku.

7.  Mulailah join menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis).

Jika sudah terbiasa menulis maka mulailah mengikuti perlombaan menulis puisi, cerpen essay, karya ilmiah, lomba blog dll. pada saat awal mengikuti perlombaan tidak masalah kalau kita kalah, karena berawal dari kekalahan kemudian jangan pernah menyerah, karena banyak pembelajaran yang akan kita dapati kalau kita selalu memperhatikan tulisan para pemenang.

Agar tulisan menjadi lebih berkualitas, enak dibaca harus memperhatikan kaidah-kaidah dasar penulisan. yaitu :

1.    Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat. (bisa jadi karena buru-buru dalam menulis)

2.    Paragraf panjang-panjang. usahakan paragraph tidak melebih dari 10 kalimat dalam 1 paragraf. Terlebih kalau di blog usahakan 

3.    Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).

4.    Kata baku

5.    Penggunaan kata yang tidak efektif.

6.    Penggunaan istilah asing yang sering keliru 

7.    Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung

Apakah menulis di buku boleh menggunakan bahasa pergaulan? jawabanya jika buku pelajaran harus menggunakan bahasa baku tapi jika buku fiksi baru bisa menggunakan bahasa gaul atau bahasa selingkungan.

Demikianlah tulisan hari ini semoga bermanfaat.

Salam literasi!

 

 

2 komentar:

  1. Resume sudah memenuhi kriteria..
    Semangat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah. terima kasih bunda lely. belajar terus pokoknya.

      Hapus

Novel Februari Ceria hari Ke-28 "Sebuah perjalanan Yang Mereka Sebut Guru Penggerak"

  PENGUMUMAN SELEKSI TAHAP II Desis angin malam itu terasa dingin seolah menusuk tulang masuk menembus melalui lubang jendela rumah Sovia....