PENGISIAN ESSAY CALON GURU
PENGGERAK
Usai
huvoria pengumuman kelulusan PPPK tahap II hari kemarin, Sovia dan beberapa
temannya kembali disibukkan dengan persiapan pemberkasan. Rupanya perjalanan
Sovia dan rekan-rekannya belum selesai. Masih ada satu tahapan lagi yaitu
pemberkasan. Sambil menunggu kabar pemberkasan, Sovia kembali melanjutkan
oendaftaran calon guru penggerak. Dibukanya leptonya sore itu, mumpung hari itu
adalah hari jum’at, Sovia libur tidak berangkat mengajar di taman pendidikan al
qur’an (TPQ).
Kata
demi kata mulai ia susun untuk menjawab essay yang ada di portal guru penggerak
melalyui akun SIMPKB miliknya. Sovia berfikir entah apakah yang tengah ia
lakukan sekarang ini membawa dampak baik atau tidak. Dia sadar bahwa
pengalamannya belum begitu banyak, hanya keinginannya untuk belajar memanglah
besar. “tak apalah, toh syarat mengikuti CGP adalah minimal telah memiliki lima
tahun masa kerja. Dan tahun ini adalah tahun keenam bagiku menjadi seorang
pengajar. Ku ceritakan saja apa adanya, yang sudah pernah aku alamai di enam
tahun kemarin. Kalau mengarang indah sepertinya akan sulit” begitu pikir Sovia
ketika menjawab pertanyaan essay CGP.
Dipertanyaan pertama ia diminta
untuk menuliskan movivasi mengikuti CGP. Ia pun menuliskan bahwa motivasinya
mengikuti CGP adalah pertama, karena ingin bisa meningkatkan
kompetensi diri sebagai seorang guru di masa sekarang dan yang akan datang.
Yang perlu dilakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut adalah dengan terus
semangat belajar dimanapun dan kapanpun. Kedua,
adanya keinginan untuk selalu belajar hal baru dan terus memperbaiki diri. Yang
perlu dilakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut adalah selalu turut aktif
jika ada program belajar yang datang dari manapun, baik dari dunia nyata (tatap
muka seperti seminar) maupun melalui media internet. Ketiga, ingin menjadi guru yang selalu bisa membantu siswa ketika
mereka mendapatkan masalah belajar, karena melalui guru penggerak ini akan ada
banyak ilmu yang akan ia dapatkan untuk bisa membatunya dalam menyelesaikan
masalah belajar siswa.
Selain
itu Sovia pun diminta untuk menceritakan kelebihan apa yang telah ia miliki
sebagai seorang guru. Ia bingung untuk menjawabnya. Namun ia harus bisa
menjawab sebisa mungkin. Ia pun mulai kembali menarikan jemarinya diatas
keyboard leptop miliknya. Kata demi kata ia susun hingga membentuk rangkaian
kalimat yang indah. Baginya, menjawab essay CGP sama halnya dengan curhat.
Iakembali teringat pada perkataan Bu Uswatun rekan Sovia yang berasal dari
Madura tempo hari itu. Menjawab Essay CGP sama halnya dengan seseoang yang
tengah curhat mengenai suatu hal atau membuat karangan indah. Karena dengan
begitu jawaban seorang CGP akan lebih menjiwai dan memiliki bobot karena
diambilkan dari kisah nyatanya.
Ketika
Sovia diminta menuliskan perubahan apa yang telah ia lakukan dalam pembelajaran
yang pernah ia lakukan, ia pun kembali bingung. Karena sebelumnya ia belum
pernah membuat perubahan yang luar biasa. Yang membuat orang lain
terkagum-kagum dan tercengang melihat atau mendengarnya. Ia pun hanya menuliskan
hal yang pernah ia lakukan saja, yaitu mengajar dengan menggunakan media LCD
proyektor, menggunakan teknik permainan dalam pembelajaran seperti pada hafalan
perkalian dan teknik pengajaran jarak jauh yang ia gunakan selama masa pandemic
Covid 19 kemarin.
Bersambung ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar