Minggu, 19 Februari 2023

Novel Februari Ceria Hari ke 15 " Sebuah Perjalanan Yang Mereka Sebut Guru Penggerak"

 Lanjutan ...

“ayahhhhhh” teriak Sovia pada suaminya itu

“Kenapa bund” Tanya suami Sovia pada dirinya itu

Sovia tak banyak berkata. Segera ia tunjukkan smartphone miliknya. Suaminya pun terkaget tiba-tiba Sovia langsung menyodorkan hendphone kepadanya.

Sesaat setelah mencerna apa yang ia baca. Suami Sovia langsung memeluk dan mencium kening istrinya itu.

“Alhamdulillah, bunda lolos dan mengisi formasi. Selamat ya bunda” bisik suami sovia pada istrinya yang dicintainya itu.

Sovia pun lantas sujud sukur atas segala nikmat yang baru saja ia dapatkan itu. Bibirnya tiada henti mengucapkan tahmid dan takbir. Hatinya merasakan kebahagiaan yang luar biasa sore itu. Mimpi yang selama ini ia impikan kini telah terwujud. Lulus menjadi seorang aparatur sipil Negara.

“Yah, pagi tadi kita bersedih, tapi sore ini Allah langsung menggantinya dengan sesuatu yang luar biasa. Janji Allah itu nyata ya yah. Allahu akbar, ayah…” terdengar suara isak Sovia seraya menutup wajahnya denga kedua tangannya itu.

“Banyak-banyak bersyukur bunda, Allah mengabulkan satu keinginan bunda. Allah tidak mengabulkan semua permintaan kita dalam satu waktu. Allah menunjukkan kuasaNya pada kita bund. Tetaplah menjadi manusia yang rendah hati, jangan sombong dan pandai bersyukur ya bund. Ayah sayang bunda” ucap suami Sovia sambil memeluk istrinya itu.   

“Yah, kabar teman-teman bagaimana ya yah?” Tanya Sovia.

“Kita cek saja bund di pengumuman itu” jawab suami Sovia

Sejenak Sovia dan suami mengecek beberapa nama teman Sovia. Didapatinya beberapa nama teman Sovia pun lulus dan mengisi formasi. Ia kembali mengucap tahmid, akhirnya banyak dari rekannya yang juga lolos di seleksi tahap II ini. Tiba-tiba smartphone Sovia kembali menerima pesan masuk. Rupanya ada bu ira, rekannya yang dulu mengabdi bareng di sekolah lamanya itu.

“Assalammu’alaikum Bu Sovia, selamat ya Bu atas kelulusannya. Turut senang melihat pengumumannya Bu”

“Wa’alaikumsalam, terima kasih Bu Ira. Selamat juga untuk Bu Ira. Akhirnya kita bisa sama-sama lulus meski dengan cara yang tak sama bu. Nikmat tenan ya bu. Bismillah semoga kita berhasil sukses sampai pemberkasan Bu. Amin” balas Sovia pada sahabatnya itu.

Tak lama setelah Sovia dan Bu Ira berbalas pesan. Tiba-tiba ada pesan masuk lagi dari Bu hasna Jepara. Rekannya yang tempo hari tak bisa ikut seleksi di tahap I. Isi pesannya menanyakan kabar dan bagaimana hasil pengumuman Sovia. Disampaikan pula bahwa dirinya lulus dan mengisi formasi di sekolah induknya sekarang.

“Alhamdulillah, saya juga lulus dan mengisi formasi Bu Hasna. Akhirnya air mata kita tempo hari terbalas dengan senyum bahagia hari ini bu”  balas Sovia.

“Iya Bu Sovia. Allah memang punya cara sendiri untuk kita Bu. Selamat untuk kita berdua Bu. Hehhee “

Sovia yang tak ingin melewatkan momen bahagia ini pun, ia bergegas berlari membagikan kabar bahagia ini dengan seluruh keluarganya. Ia percaya bahwa keberhasilannya hari ini juga tak lepas berkat do’a dari orang-orang yang ia cintai, diantaranya yaitu keluarga terlebih orang tuanya.

“Ternyata memang benar, ketika kita ikhlas seikhlasnya pada ketetapan Allah, maka allah akan mengatur segalanya dengan penuh indah juga rahasia. Tak perlu kita turut mendekte Allah. Dia  sangat tahu dari segala apa-apa yang ada di bumi dan di angkasa. Maha bijak dalam mengatur setiap makhluknya. Terima kasih ya Allah. Teruslah tuntun aku untuk menjadi hamba yang Engkau cinta. Amin” gumam sovia dalam hatinya seorang diri.   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Novel Februari Ceria hari Ke-28 "Sebuah perjalanan Yang Mereka Sebut Guru Penggerak"

  PENGUMUMAN SELEKSI TAHAP II Desis angin malam itu terasa dingin seolah menusuk tulang masuk menembus melalui lubang jendela rumah Sovia....