Lanjutan ...
“ayahhhhhh”
teriak Sovia pada suaminya itu
“Kenapa
bund” Tanya suami Sovia pada dirinya itu
Sovia
tak banyak berkata. Segera ia tunjukkan smartphone miliknya. Suaminya pun
terkaget tiba-tiba Sovia langsung menyodorkan hendphone kepadanya.
Sesaat
setelah mencerna apa yang ia baca. Suami Sovia langsung memeluk dan mencium
kening istrinya itu.
“Alhamdulillah,
bunda lolos dan mengisi formasi. Selamat ya bunda” bisik suami sovia pada
istrinya yang dicintainya itu.
Sovia
pun lantas sujud sukur atas segala nikmat yang baru saja ia dapatkan itu. Bibirnya
tiada henti mengucapkan tahmid dan takbir. Hatinya merasakan kebahagiaan yang
luar biasa sore itu. Mimpi yang selama ini ia impikan kini telah terwujud. Lulus
menjadi seorang aparatur sipil Negara.
“Yah,
pagi tadi kita bersedih, tapi sore ini Allah langsung menggantinya dengan
sesuatu yang luar biasa. Janji Allah itu nyata ya yah. Allahu akbar, ayah…”
terdengar suara isak Sovia seraya menutup wajahnya denga kedua tangannya itu.
“Banyak-banyak
bersyukur bunda, Allah mengabulkan satu keinginan bunda. Allah tidak
mengabulkan semua permintaan kita dalam satu waktu. Allah menunjukkan kuasaNya
pada kita bund. Tetaplah menjadi manusia yang rendah hati, jangan sombong dan
pandai bersyukur ya bund. Ayah sayang bunda” ucap suami Sovia sambil memeluk
istrinya itu.
“Yah,
kabar teman-teman bagaimana ya yah?” Tanya Sovia.
“Kita
cek saja bund di pengumuman itu” jawab suami Sovia
Sejenak
Sovia dan suami mengecek beberapa nama teman Sovia. Didapatinya beberapa nama
teman Sovia pun lulus dan mengisi formasi. Ia kembali mengucap tahmid, akhirnya
banyak dari rekannya yang juga lolos di seleksi tahap II ini. Tiba-tiba
smartphone Sovia kembali menerima pesan masuk. Rupanya ada bu ira, rekannya
yang dulu mengabdi bareng di sekolah lamanya itu.
“Assalammu’alaikum
Bu Sovia, selamat ya Bu atas kelulusannya. Turut senang melihat pengumumannya
Bu”
“Wa’alaikumsalam,
terima kasih Bu Ira. Selamat juga untuk Bu Ira. Akhirnya kita bisa sama-sama
lulus meski dengan cara yang tak sama bu. Nikmat tenan ya bu. Bismillah semoga
kita berhasil sukses sampai pemberkasan Bu. Amin” balas Sovia pada sahabatnya
itu.
Tak
lama setelah Sovia dan Bu Ira berbalas pesan. Tiba-tiba ada pesan masuk lagi
dari Bu hasna Jepara. Rekannya yang tempo hari tak bisa ikut seleksi di tahap
I. Isi pesannya menanyakan kabar dan bagaimana hasil pengumuman Sovia. Disampaikan
pula bahwa dirinya lulus dan mengisi formasi di sekolah induknya sekarang.
“Alhamdulillah,
saya juga lulus dan mengisi formasi Bu Hasna. Akhirnya air mata kita tempo hari
terbalas dengan senyum bahagia hari ini bu” balas Sovia.
“Iya
Bu Sovia. Allah memang punya cara sendiri untuk kita Bu. Selamat untuk kita
berdua Bu. Hehhee “
Sovia
yang tak ingin melewatkan momen bahagia ini pun, ia bergegas berlari membagikan
kabar bahagia ini dengan seluruh keluarganya. Ia percaya bahwa keberhasilannya
hari ini juga tak lepas berkat do’a dari orang-orang yang ia cintai,
diantaranya yaitu keluarga terlebih orang tuanya.
“Ternyata
memang benar, ketika kita ikhlas seikhlasnya pada ketetapan Allah, maka allah
akan mengatur segalanya dengan penuh indah juga rahasia. Tak perlu kita turut
mendekte Allah. Dia sangat tahu dari segala
apa-apa yang ada di bumi dan di angkasa. Maha bijak dalam mengatur setiap
makhluknya. Terima kasih ya Allah. Teruslah tuntun aku untuk menjadi hamba yang
Engkau cinta. Amin” gumam sovia dalam hatinya seorang diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar