Selasa, 14 Februari 2023

Novel Februari Ceria Hari Ke-11 "Sebuah Perjalanan Yang Mereka Sebut Guru Penggerak"

                                                    PERJALANAN ITU PUN DIMULAI

Pagi itu Sovia berangkat mengajar dengan seragam batik merah dengan balutan kerudung coklat muda yang menambah kecantikannya.  

“Saya suka tipe guru seperti Bu Sovia, jiwa muda. Semangat meraih cita-citanya bisa dicontoh. Pantang menyerah, mau belajar dan mengembangkan diri. Kemarin guru penggeraknya sudah sampai mana Bu? Bapak/Ibu guru yang lain yang mau mendaftar guru penggerak bisa merapat dengan Bu Sovia. Supaya bisa dibantu apa-apa yang dibutuhkannya. Junior dan senior saling bantu membantu ya. Teruskan dan semangat Bu Sovia” tutur kepala sekolah.

Sovia hanya tersenyum mendengar pujian kepala sekolah saat itu. Dalam hati sebenarnya ia masih ragu apakah mau dilanjut atau tidak. Bisa dibilang fiivety-fivety tentang niatannya waktu itu. Sovia pun kembali membuka sim PKB miliknya. Ia coba menautkan akun sim PKB dengan aku belajar miliknya sesuai arahan dinas terkait waktu itu. Dibukanya dashboard sim PKB dan dipilihnya menu Guru Penggerak. Awalnya hanya iseng karena tertarik pada sertifikat yang disebut layaknya sertifikat PPG oleh rekannya tempo hari. Ia coba mengupload pakta integritas dan surat persetujuan kepala sekolah di tempat yang telah disediakan oleh sim PKB. Cursornya beralih pada pilihan isian curriculum vitae. Ia terhenti dan tak berani kembali melanjutkan mengisi. Ia tak berani jika harus mengisi sendirian tanpa didampingi oleh suaminya. Ya sejak dulu hampir setiap ketika akan melakukan hal yang bersifat online dia selalu minta pendampingan dan persetujuan sang suami. Entah bagaimana baginya kehadiran suaminya saat ia online bisa membuatnya tenang.

Tak lama kemudian ia pun menutup leptopnya dan kembali melanjutkan aktifitas lainnya. Ia mencoba mengobrol dengan sesama rekan kerjanya perihal guru penggerak.

“Bu Sovia, guru penggerak pendidikannya sembilan bulan. Endingnya pasti aka nada sesuatunya yang bermanfaat Bu yang masih rahasia, mungkin bisa pengangkatan PNS seperti program guru SM3T itu Bu Sov. Kalau SM3T itu kan perjuangannya bekerja di pedalaman. Kalau guru penggerak ini berjuang sembilan bulan belajar daring. Heeee” Sapa Bu Retno pada Sovia siang itu.

“Kurang faham juga saya bu. Kita niatkan belajar saja deh bu. Kan sedih bu, saat ini rekan-rekan banyak yang mendaftar PPG tapi guru honor di kabupaten kita belum bisa ikut PPG layaknya di kabupaten lain” jawab Sovia penuh melas.

“Iya betul Bu Sovia. Semangat Bu. Bu Sovia lanjut saja dulu daftar guru penggeraknya. Nanti saya tak ikut mencontoh Bu Sovia. Saya berkas-berkasnya belum tahu Bu. Nanti dibantu Bu Sovia yang masih muda ya. Hhe “ jelas Bu Retno sambil tersenyum pada Sovia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Novel Februari Ceria hari Ke-28 "Sebuah perjalanan Yang Mereka Sebut Guru Penggerak"

  PENGUMUMAN SELEKSI TAHAP II Desis angin malam itu terasa dingin seolah menusuk tulang masuk menembus melalui lubang jendela rumah Sovia....