Senin, 27 Februari 2023

Novel Februari Ceria hari Ke-23 : Sebuah perjalanan Yang Mereka Sebut Guru Penggerak

 

Lanjutan ...

Waktu telah menunjukkan pukul 13.00 WIB siangn itu. Sovia dan beberapa rekan gurunya telah berkemas untuk pulang ke rumah. Untuk Sovia yang saat itu masih menjadi seorang guru honor, pulang jam satu siang adalah hal yang wajar. Saat ditengah perjalanan pulang saat Sovia berhenti disebuah took kelontong, tak sengaja ia bertemu dengan rekan guru yang belum lolos ditahap I CGP. Guru tersebut mengucapkan selamat kepada Sovia dan menanyakan resep agar keterima seperti dirinya. Sovia hanya tersenyum malu mendengar pertanyaan temannya itu. Karena ia tak memiliki resep apa-apa saat pengisian essay kemarin. Baginya menjawab essay kemarin adalah seperti halya menulis curhatan isi hatinya selama ini. ia hanya duduk di depan layar leptop dan jemari tangan terus menekan tombol sesuka hati tanpa membuat coretan di kertas terlebih dahulu.

“Bu Sovia resepnya apa bisa lolos tahap I pengisian essay kemarin Bu? Tanya bu farah pada Sovia.

“Resep apa Bu, saya jawab ngasal Bu. Saya juga heran Bu, kenapa essay saya lolos. Bu Farah yang PNS pasti jauh lebih bisa dari saya Bu. Apakah kemarin punya Bu Farah ada yang belum lengkap Bu” Sovia berbalik Tanya pada Bu Farah.

“Kurang tahu Bu”

“Kalau menurut saya si pengumuman kemarin itu rejeki Bu” tiba-tiba ada suara laki-laki muncul dari arah belakang Sovia. Rupanya Pak Ridwan, dia juga termasuk salah satu guru yang lolos di tahap I pengisian essay.

“Oh iya ya Pak. Hhe” jawab Bu Farah pada pak Ridwan.

Pak Ridwan yang saat itu tengah dititipi istrinya untuk membeli beberapa barang pun melanjutkan untuk memilih-milih barang yang dicarinya. Sovia yang saat itu sedang berdiri menunggu antrian kasir tiba-tiba terdiam dan melihat kearah Bu Farah yang tengah asik memilih barang dan beranya-tanya pada diri sendiri. “Adakah guru honor lain yang joga lolos CGP dari sekolah negeri seperti aku? Hhmm” begitu gumamnya dalam hati.

Kesokan harinya sekolah Sovia kedatangan tamu Pengawas SD. Kehadiran beliau adalah untuk mengecek administrasi guru pada semester itu. Tak lupa pengawas sekolah juga memberikan selamat kepada Bu Ati dan Sovia yang saat itu baru saja mendapat pengumuman lolos CGP tahap I. Tapi entah kenapa  perasaan Sovia saat itu seperti kurang baik. Ia merasa ada yang beda pada hari itu. Sovia sadar bahwa dirinya hanyalah seorang guru honor yang kebetulan saja mengikuti seleksi CGP dan lolos ditahap I. Rupanya dirinya merasa minder dan seperti tak pantas untuk ikut di program kemendikbudristek ini.

“Ah kenapa ada perasaan seperti ini si dalam hati. Niat awal mau belajar tapi ko tiba-tiba begini. Aku sudah terlanjut mendaftar dan lolos tahap I. Ah sudahlah biarlah semua menjadi urusan Tuhan. Tugasku adalah mengikuti alur yang ada. Lakukan yang terbaik dan berikan yang terbaik” Sovia berusaha menenangkan diri sendiri kala itu.  

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Novel Februari Ceria hari Ke-28 "Sebuah perjalanan Yang Mereka Sebut Guru Penggerak"

  PENGUMUMAN SELEKSI TAHAP II Desis angin malam itu terasa dingin seolah menusuk tulang masuk menembus melalui lubang jendela rumah Sovia....