Senin, 27 Februari 2023

Novel Februari Ceria hari Ke-21 : Sebuah perjalanan Yang Mereka Sebut Guru Penggerak

                                                                  SIMULASI MENGAJAR

Hari berganti hari. Waktu terus berjalan menyesuaikan peredarannya rotasi bumi. Sovia dan teman-temannya yang lolos CGP tahap I diminta untuk melakukan praktik mengajar. Saat keluar jadwal untuk melakukan simulasi menagajar, tak ubahnya para CGP, Sovia pun menyiapkan segala yang dibutuhkan pada saat simulasi nanti. Setiap CGP diminta untuk melakukan simulasi mengajar selama 10 menit dengan RPP (Rancangan Program Pembelajaran) yang berbentuk satu lembar kertas HVS atau F4. Sovia pun melakukan apa yang diminta oleh SIMPKB. Membuat RPP satu lembar dan menguploadnya SIMPKB dan juga di laman Guru Berbagi.

Hari esok adalah jadwal Sovia melaksanakan simulasi mengajar. Menjelang sore sekitar pukul 15.00 WIB Sovia menerima sebuah pesan singkat melalui whatshap dari sebuah nomer baru.  Rupanya nomer itu adalah milik seorang pemantau CGP dengan nama Bu Sinta. Isi pesannya mengingatkan Sovia bahwa hari esok adalah jadwal Sovia untuk melakukan simulasi dan ia diminta untuk menyiapkan materi sesuai RPP yang telah diupload di SIMPKB dan segala yang diperlukan pada saat simulasi. Sovia pun memblasa pesan itu dengan ucapan terima kasih karena telah mengingatkan dirinya.

Simulasi mengajar yang akan dilaksanakan Sovia adalah secara daring. Ia harus berdiri seolah-olah sedang mengajar di kelas dan akan dilihat serta diawasi oleh pemantau dan penilai. Untuk itu Sovia pun telah menyiapkan leptop yang ia pinjam milik suaminya, karena leptop miliknya suara speakernya sudah tak sebagus dulu, roll kabel, jaringan internet. Namun dirinya masih kebingungan alat peraga apa yang akan ia gunakan saat simulasi nanti. Dirinya ingin menggunakan LCD Proyektor tapi takut waktu yang dibutuhkan akan lebih dari sepuluh menit.

Saat dirumah tiba-tiba pandangannya tertuju pada sebuah kalender duduk yang terpajang rapih di meja kerja suaminya. Idenya pun mulai muncul. Ia hendak menempelkan beberapa gambar tentang keanekaragaman yang ada di Indonesia pada kalender tersebut. Menurutnya, waktu simulasi yang hanya sepuluh menit ini seorang CGP harus bisa memanfaatkan waktu dengan baik dan menggunakan alat peraga yang simpel dan juga menarik.

Waktu sore pun telah beranjak pergi dan malam telah datang. Malam itu Sovia tak ingin tidur larut malam. Ia harus menyiapkan dirinya yang esok akan melaksanakan simulasi. Jadwal Sovia adalah pukul 11.00 WIB – selesai.

Pagi ini sinar mentari terasa cukup hangat. Sovia mulai mengajar dikelasnya seperti hari-hari biasanya.

“Bu Sovia simulasinya pukul berapa Bu? Tanya Bu Ati pada Sovia pagi itu.

“Pukul 11.00 wib Bu Ati” jawab Sovia sambil melempar senyum pada Bu Ati.

“Nanti saya bantu apa yang dibutuhkan Bu, sekalian saya mau lihat buat pandangan saya ketika simulasi nanti. Hhe” ujar Bu Ati.

“Iya Bu Ati, terima kasih”

Waktu pun terus berjalan dan semakin dekat pada pukul 11.00 WIB. Sovia mulai bergegas menata leptop dan segalanya diruang kelas. Ia memilih ruang kelas yang tidak jauh dari akses internet. Do’anya siang itu adalah semoga langit cerah dan tidak listrik tidak padam.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Novel Februari Ceria hari Ke-28 "Sebuah perjalanan Yang Mereka Sebut Guru Penggerak"

  PENGUMUMAN SELEKSI TAHAP II Desis angin malam itu terasa dingin seolah menusuk tulang masuk menembus melalui lubang jendela rumah Sovia....