Senin, 13 Februari 2023

Novel Februari Ceria Hari Ke-7 "Sebuah perjalanan Yang Mereka Sebut Guru penggerak"

 

Lanjutan ....

Akhirnya kegiatan seleksi pramuka garuda siang itupun selesai. Panitia memberikan informasi bahwa pengumuman hasil seleksi akan disampaikan ketika olah nilai sudah selesai. Karena hari sudah semakin sore dan hujanpun sudah mulai reda. Sovia dan Yosipun bergegas untuk pulang meninggalkan lokasi lomba. Meski tanah masih basah oleh guyuran air hujan tadi, tapi bagi Sovia suasana waktu itu cukup melelahkan dan membuat hawa gerah pada tubuhnya. Ketika pulang, sebelum sampai rumah mereka berdua mampir di sebuah kedai es cendol durian. Ya, baik Sovia mupun Yosi keduanya memiliki hobi suka makan durian. Jadi pilihan  meraka sore itu jatuh pada es cendol durian. Dinikmatinya seteguk demi seteguk es cendol tersebut seraya menunggu jalan raya mengering. Yosi menceritakan bagaimana pengalamannya mengikuti seleksi tadi.

“Bu, tadi waktu tes komputer, mudah sekali loh bu. Waktu di kecamatan tes komputer tugasnya disuruh ngetik surat undangna ulang tahun. Kalau tadi cuma disuruh ngetik Dwi Dharma. Gampang kan Bu? Tutur Yosi pada Sovia.

“Itu namanya rejeki Yosi, kamu mendapat tugas yang mudah. Semoga nanti pengumumannya berhasil lolos yah. Amin”

“Amin Bu Sovia”

Perjalanan mereka sore itupun berlanjut . sovia mengantarkan Yosi pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumahnya. Kedua orang tua Yosi sudah menunggu di depan pintu. Disambutnya putrinya itu yang baru saja pulang dari mengikuti seleksi pramuk garuda. Orang tuanya bangga pada Yosi. Dia bisa terpilih mengikuti seleksi dan berhasil melewati setiap tahapan dengan baik. Merekapun tak lupa mengucapkan teria kasih pada Sovia yang telah dengan sabar mengajari dan mendampingi putrinya itu. Usai berpamitan Sovia pun pulang menuju rumahnya. Seharian dilokasi lomba membuat hatinya rindu ingin bertemu dengan anak-anaknya. 

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Novel Februari Ceria hari Ke-28 "Sebuah perjalanan Yang Mereka Sebut Guru Penggerak"

  PENGUMUMAN SELEKSI TAHAP II Desis angin malam itu terasa dingin seolah menusuk tulang masuk menembus melalui lubang jendela rumah Sovia....