Senin, 13 Februari 2023

Novel Februari Ceria Hari Ke-9 "Sebuah Perjalanan Yang Mereka Sebut Guru Penggerak"

 Lanjutan ....

Keesokan harinya Sovia kembali diingatkan pada informasi dari grup telegram tentang guru penggerak. Tiba-tiba jemarinya menari pada smartphone miliknya. Ia mencoba menggali informasi dari beberapa sumber. Dipilihnya kontak dengan nama pak dhe Rinto Kusmiran. Pak dhe Rinto Kusmiran adalah admin dari grup siap PPPK tahap II. Beliau adalah orang yang baik mungkin dibilang sangat baik bagi Sovia dan anggota grup yang lain. Setiap hari Pak Rinto bersama bunda Emi selalu memberikan latihan soal guna persiapan tes seleksi PPPK. Pak Rinto sendiri adalah seorang PNS asal Kalimantan yang peduli pada nasib guru honor yang akan berjuang dalam tes PPPK. Dibagikannya ilmu dan trik yang ia miliki di grup bersama para guru honorer dari segala penjuru nusantara.

“Assalammu’alaikum Pak Rinto. Saya Sovia dari Jateng pak. Ijin bertanya. Saya seorang guru honorer sekolah negeri. Beberapa hari belakangna ini saya sering mendengar informasi terkait pendidikan guru penggerak. Sebelumnya saya pernah mencoba mendaftar program Pembatik dari kemendikbud. Tetapi tidak saya lanjutkan karena saya masih fokus tes PPPK. Apakah Pak Rinto tahu tentang pendidikan guru penggerak? Mohon penjelasan dari Bapak. Terima kasih”

Sovia mencoba mengirim pesan pada orang yang dianggap tahu. Ya, Sovia sering mengajukan pertanyaan pada Pak Rinto terkait dunia pendidikan yang belum ia tahu terlebih jika itu terkait soal tes seleksi PPPK.

“Wa’alaikumsalam, guru penggerak dan pembatik adalah bagian dari program pemerintah. Semuanya baik dan bermanfaat. Banyak manfaat yang bisa didapat dari kedua program itu. Untuk peningkatan kompetensi diri juga untuk komunitas sekolah. Guru penggerak bisa diikuti jika wilayah kita masuk daerah sasaran” ujar Pak Rinto menjawab pertanyaan Sovia.

“Terima kasih atas pencerahannya pak Rinto.”

“Sama-sama”

Sovia melanjutkan membaca pesan yang ada dari grup telegram. Didapatinya banyak dari rekan-rekannya yang ingin belajar mengembangkan diri melalui dua program tadi. Ada yang sudah lolos ikut program pembatik dan guru penggerak. Sovia pun mencoba membuka Sim PKB sebagai akses awal guru penggerak. Dilihatnya setiap informasi yang ada di dalam Sim PKB miliknya. Rupanya ada pakta integritas, curriculum vitae yang harus diisi diawal. Sovia tak berani mengklik-klik saat itu. Ia kembali menutup Sim PKB yang telah ia buka. Ia mencoba mengirim pesan pada Bu Ira, rekan ngajarnya di sekolah lamanya. Mencoba mengajak untuk ikut pendidikan guru penggerak agar ia tak sendirian. Rupanya Bu Ira belum ingin mengikutinya. Dia ingin istirahat dulu seusai mengikuti tes seleksi PPPK tahap I bulan yang lalu. Sovia pun mencoba mengajak pada rekan guru yang lain untuk bersam-sama mencoba mendaftar program tersebut. Fikirnya saat ini ia memang belum bisa mengikuti PPG karena status di dapodik masih berbunyi honor sekolah. PPG dalam jabatan waktu itu dilaksanakan selama empat bulan daring. Sementara pendidikan guru penggerak dilaksanakan selama sembilan bulan. “Ah, apakah aku pilih ikut pendidikan guru penggerak saja dulu ya. Sertifikatnya seperti serdik. Ada nilai plus kalau seorang guru bisa punya sertifikat serdik. Toh sama-sama gratis. Uang kuota malah diganti dari pemerintah kata angkatan sebelumnya. Hhhmm tapi tidak ada yang mau aku ajak” gumamnya seorang diri dalam hati.

Setibanya dirumah Sovia mencoba kembali membuka leptopnya. Leptop yang sudah dua belas tahun lamanya menemaninya dari semasa kuliah dulu. Dengan didampingi suaminya, SOvia mencoba membuka akun Sim PKB miliknya. Ia download lembar pakta integritas dan surat persetujuan kepala sekolah untuk ia tunjukkan besok bersama kepala sekolahnya. Ia intip apa saja yang ada di dalam menu curriculum vitae. Kemudian ia menutup leptopnya dan kembali membuka modul belajar tes PPPK. Ya, ia tak ingin melewati waktu begitu saja tanpa persiapan untuk hari yang selama ini ia tunggu.   

Keesokan harinya Sovia mencoba menyampaikan apa yang selama ini ada di fikirannya di depan kepala sekolahnya. Ia ceritakan secara detail dengan tidak ada yang ia kuragi, justru dengan sharing dengan kepala sekolah harapannya ia kembali mendapat pencerahan tentang langkah yang akan ia pilih. Usai mendengar penjelasan Sovia bapak kelas sekolah yang waktu itu menjabat memberikan support kepada Sovia. Dukungan dan semangat diberikannya untuk Sovia agar terus maju dan turut mengajak rekan guru yang lain. Tak lupa pula kepala sekolah juga memberikan do’a dan semangat untuk Sovia yang minggu depan akan mengikuti tes seleksi PPPK tahap II.

Bersambung ....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Novel Februari Ceria hari Ke-28 "Sebuah perjalanan Yang Mereka Sebut Guru Penggerak"

  PENGUMUMAN SELEKSI TAHAP II Desis angin malam itu terasa dingin seolah menusuk tulang masuk menembus melalui lubang jendela rumah Sovia....